Oleh:
Yuli Widyawati
Mendengar
kata Lidah Mertua mungkin ada diantara kita yang langsung mengasumsikan kata
tersebut sebagai lidah seorang mertua. Namun yang akan saya bahas kali ini
adalah tentang tumbuhan dengan nama latin Sansevieria atau yang lebih
dikenal dengan Lidah Mertua. Lidah Mertua (Sansevieria) adalah jenis
tanaman yang dapat tumbuh di tempat yang sedikit sinar matahari dan air sehingga
tanaman ini cocok untuk di tempatkan di dalam ruangan atau rumah. Tumbuhan
berciri-ciri daun keras, sukulen, tegak dan daunnya meruncing ini bisa kita temukan
di berbagai daerah di Indonesia termasuk Kalimantan Barat.
Dibalik
bentuknya yang sederhana, ternyata Lidah Mertua memiliki banyak “rahasia” yang
sangat menakjubkan. Tumbuhan ini mampu bertahan hidup pada rentang suhu dan
cahaya yang luas, sangat resisten terhadap polutan, mampu menyerap 107 jenis
polutan di daerah padat lalu lintas dan ruangan yang penuh dengan asap rokok,
serta mampu menyerap radiasi barang elektronik seperti komputer atau televisi.
Tidak hanya itu, setiap bagian dari Lidah Mertua seperti daun, buah, akar, serat
dan getahnya mempunyai khasiat yang sangat bermanfaat bagi manusia.
Daun Lidah
Mertua yang terasa pedas dan netral, dapat menjadi obat bengkak, penyakit kulit,
sakit gigi, sakit telinga, wasir, pencegah flu dan penawar bisa binatang. Bila
dibakar, bisa menyembuhkan sakit kepala dan demam. Selain dibakar, daunnya bisa
dipotong-potong dan direbus dengan 3 gelas air. Setelah jadi segelas air lalu
diminum untuk perawatan diabetes. Selain itu, daun Lidah Mertua juga dapat
menghentikan pendarahan pada luka. Caranya, daun Lidah Mertua dihancurkan, lalu
letakkan pada luka. Di Jepang untuk pengobatan ambeien dilakukan dengan cara
mengeringkan daunnya, kemudian direbus jadi segelas air dan diminum.
Sementara
kandungan buah Lidah Mertua yang terasa pahit manis, dapat dimanfatkan sebagai
penurun panas, mencegah peradangan, batu ginjal, tenggorokan dan peluruh urine.
Rasa akar Sansevieria yang tawar netral dapat digunakan sebagai penawar
racun, menurunkan tekanan darah, diare, sifilis, dan TBC. Jika direbus, akarnya
bisa dimanfaatkan untuk tonik penyegar rambut dan obat wasir. Seratnya bisa
dimanfaatkan sebagai bahan pembuat kain dan kreasi anyaman. Tanaman ini
menghasilkan wewangian saat sore hari terlebih ketika berbunga. Lidah Mertua
digunakan sebagai bahan parfum di beberapa negara maju. Getah Lidah Mertua
dapat digunakan sebagai obat antiseptik.
Lidah Mertua
juga bisa menjadi obat gatal-gatal. Untuk mengobatinya, cukup ambil lendir dari
tanaman Lidah Mertua. Lendir bisa diperoleh dengan cara menghancurkan beberapa
daun. Lendir kemudian dipaparkan kepada bagian gatal-gatal dalam beberapa
menit.
Selanjutnya, tanaman
Lidah Mertua juga bisa menjadi treatment penyakit gula dan darah tinggi
cukup dengan dua lembar daun saja. Daun terlebih dahulu dicuci, lalu
potong-potong dan rebus dengan dua gelas air. Hasil rebusan diminum tiga kali
dalam sehari. Agar gula darah tidak naik, bisa mengkonsumsi air rebusan Sansevieria
setiap hari.
Perawatan
tanaman Lidah Mertua sangat mudah. Tanaman ini bisa hidup di bawah sinar
matahari maupun di dalam ruangan. Tapi bila ingin di simpan dalam ruangan,
jangan lupa dijemur seminggu sekali agar tanaman tetap segar. Penyiraman hanya
perlu dilakukan 1-2 kali seminggu. Terlalu sering menyiram justru akan membuat
tanaman ini di hinggapi bakteri. Ketika menanam juga pilih media tanam (tanah,
sekam bakar, pasir malang dan pakis). Pemupukan lidah mertua biasanya
menggunakan pupuk yang tingkat penguraiannya lambat seperti osmocote, dekastar
dan megamp.
Ternyata
tumbuhan Sansevieria ini yang perawatannya super mudah memiliki rahasia
yang sangat mengagumkan dan bermanfaat untuk kehidupan dan lingkungan kita. Ayo
kita ciptakan apotek hidup di rumah kita. Go green dari hal yang
terkecil yang nantinya hal kecil dan sederhana itu akan berguna untuk
kita semua dan bagi bumi kita ini.
Sumber gambar:
http://mithageocvost.files.wordpress.com
No comments:
Post a Comment